Penelitian Dosen

  • PENELITIAN DOSEN DAN MAHASISWA STT KAO

STUDI DESKRIPTIF MINAT MAHASISWA STT KAO TENTANG PENGEMBANGAN KARUNIA ROH KUDUS DALAM PELAYANAN PEMBERITAAN INJIL

Melakukan misi Amanat Agung merupakan tugas gereja secara umum, yang harus dilakukan oleh semua orang percaya. Melakukan misi di era 4.0 merupakan tantangan tersendiri, dan sekolah teologia harus memberdayakan mahasiswa dengan karunia Roh Kudus yang dapat menjawab kebutuhan pelayanan misi di era ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menerapkan metode deskriptif dan fenomenologi untuk menunjukkan gambaran kebutuhan pelayanan terkait misi di era 4.0. Hasilnya, seorang pemimpin harus terlebih dahulu berdaya dalam hal karunia sehingga dapat mengoptimalkan karunia yang ada dalam diri para mahasiswa. Tuhan menghendaki supaya setiap orang percaya bukan hanya mengetahui bahwa “ada karunia Roh Kudus”, tetapi juga supaya “mengetahui kebenaran tentang karunia Roh Kudus”. Karena ada pemahaman yang benar, ada pemahaman yang keliru. Setiap manusia format alamiahnya dikendalikan oleh unsur jiwani. Begitu kita dibaptis Roh Kudus maka Roh Kudus tinggal di dalam kita, karena itu kita harus penuh dengan Roh Kudus dengan cara menjaga “hubungan” dengan Roh Kudus. “Hubungan” dengan Roh Kudus berarti bahwa kita bukan hanya menjaga “persekutuan” dengan Roh Kudus di kamar doa, tetapi juga saat kita sedang beraktivitas kita tetap menjaga “hubungan” dengan Roh Kudus, kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Kita harus memahami hal ini lebih dulu. Berdasarkan permasalahan penelitian ini yang akan dianalisa, maka ancangan penelitian yang digunakan adalah ancangan positivis. Adapun yang dimaksud dengan ancangan positivis adalah penyelidikan dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu prosedur langkah demi langkah dalam memecahkan masalah penelitian atas dasar pengamatan empiris. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif bukan eksperimental, yaitu dengan melakukan penelitian studi deskriptif. Sugiyono menjelaskan bahwa “proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan kajian pustaka, sehingga kemudian dapat merumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut kemudian diuji melalui data lapangan. Adapun yang menjadi sumber data atau sumber informasi dalam penelitian ini, yaitu yang berfungsi sebagai pemberi penilaian tentang minat mahasiswa tentang pengembangan karunia Roh Kudus dalam pelayanan pengabaran Injil adalah para mahasiswa STT KAO yang berjumlah 20 orang. Jumlah angket yang kembali adalah sebanyak 20 angket, atau 20 penilaian para mahasiswa STT KAO. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di STT KAO dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan perbandingan nilai µ0 (114) dengan nilai rata-rata empiris (179,05), diperoleh bahwa nilai yang rata-rata empiris (179,05) lebih besar dari nilai µ0 (114), maka hipotesis nol yang berbunyi diduga tingkat kecenderungan iii minat mahasiswa STT KAO tentang pengembangan karunia Roh Kudus dalam pelayanan pemberitaan Injil berada dalam kategori tinggi atau = 60% dinyatakan ditolak. Oleh karena hipotesis nol ditolak, maka hipotesis alternative yang berbunyi diduga tingkat kecenderungan minat mahasiswa STT KAO tentang pengembangan karunia Roh Kudus dalam pelayanan pemberitaan Injil tidak berada dalam kategori sedang atau ≠ 60% dinyakan diterima. Selanjutnya berdasarkan perhitungan diperoleh nilai variabel minat mahasiswa STT KAO tentang pengembangan karunia Roh Kudus dalam pelayanan pemberitaan Injil adalah sangat tinggi (94,2%).