Pandemi Covid – 19 telah merubah banyak hal dalam hidup manusia.
Salah satunya adalah perubahan cara mengajar dari tatap muka menjadi virtual
atau biasa disebut online. Mengajar secara online untuk kegiatan ibadah sekolah
Minggu pastinya memberikan dampak yang berbeda bagi guru maupun anak
didik. Guru sekolah Minggu diarahkan untuk tetap memberikan pengajaran firman
dengan berbagai cara agar anak sekolah Minggu mampu menangkap pesan dari
firman Tuhan yang disampaikan. Upaya yang perlu ditingkatkan agar pengajaran
guru dapat menarik anak adalah dengan mengembangkan ide kreativitas. Untuk
menjadi kreatif, setiap guru perlu diberikan pembekalan yang relevan dengan
kebutuhan mengajar mereka.
Melihat pengamatan sepanjang masa pandemi, kami menemukan satu
kelompok guru sekolah Minggu di kecamatan Candisari Semarang yang perlu
kami tolong untuk memberikan pengajaran kreatif. Mereka terdiri dari 10 orang
guru yang terlibat aktif sebagai pengajar sekolah Minggu dan berasal dari
berbagai denominasi gereja se-kecamatan Candisari. Kegiatan pengabdian ini
dilangsungkan selama 3 bulan dari bulan Agustus-Oktober. Pertemuan 1 dan 4
dilakukan secara daring, sedangkan pertemuan ke 2 dan 3 dilakukan secara tatap
muka di GPdi Kana, Semarang Jawa Tengah. Sepanjang kegiatan pengabdian
masyarakat ini dilakukan, guru sekolah Minggu yang mengikuti program ini
memberikan respon yang postif akan kegiatan ini