Penelitian Dosen

  • PENELITIAN DOSEN DAN MAHASISWA STT KAO

STUDI BIBLIKA SPIRITUALITAS MANUSIA BARU MENURUT SURAT EFESUS

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Laporan dari kitab Kejadian, yaitu dalam kisah penciptaan mengungkapan dengan jelas, bahwa Allah meciptakan manusia serupa dan segambar dengan dirinya. Namun kuasa dosa telah merusakkan semuayang baik dan yang sempurna itu. John Wesley lebih tegas mengatakan bahwa kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan kerusakan secara total dalam keserupaan moral (moral image) edengan Allah.1 Pemuliah gambar Alah menjadi alasan mendasar, mengapa Allah masih terus berkarya ditengah-tengah umat kepunyanNya. Donald Guthrie dalam sebuah tulisan mengatakan: “bila disederhanakan berita Perjanjian Baru dapat diringkas menadi “Allah menginginkan kita menjadi anak-anakNya, dalam gambar keserupaan dengan Dia. Allah bertujuan membentuk kita semedikian, sehingga menjadi mirip denganNya”.

Pribadi manusia baru yang adlaah keserupaan gambar Allah, merupakan fokus dari proyek penyelamtan Allah atas umatNya. Perlu dipahami bahwa tujuan akhir dari proses penyelamatan Allah adakah pembentukan manusia baru atau pemulihan gambar Allah dalam pribadi umat. Millard J. Erickson berkata, bahwa karya Roh Kudus dalam diri orang percaya tidak hanya sampai pada menjadikannya sebagai orang percaya, tidak hanya sampai pada menjadikannya dan menerangi orang percaya,2 Pribadi manusia baru yang adalah keserupaan gambar Allah, merupakan fokus dari proyek penyelematan Allah atas umatNya. Paulu sebagai tokoh penting dalam gereja purba, sering berbicara tentang topik manusia baru. Secara khusus kepada jemaat di Efesus, Paulus menasehati orang-orang di Efesus untuk meninggalkan kehidupan manusia lama, agar mereka dapat menjadi manusia baru (Efesus 4:23-32). Pada bagian sebelumnya Paulus sudah menjelaskan bahwa orang-orang percaya telah menerima Yesus dan ajaranNya, sehingga mereka disebut ciptaan baru yang harus mengerjakan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah (Ef. 2:10). Namun dalam Efesus 4:17-23, tampaknya Paulus membedakan antara ciptaan baru dengan manusia baru. Dalam Efesus 4:23-32 ini Paulus diduga memberikan kunci bagaiamana orang percaya atau ‘ciptaan baru’ memiliki spiritualitas manusia baru yang sejati. Jadi penelitian yang berjudul ‘studi biblika spiritualitas manusia baru menurut Surat Efesus’, bertujuan untuk menemukan bagaimana sebenarnya perilaku spiritualitas manusia baru yang disebutkan Paulus, yang dapat menjadi penyebab pembaharuan ‘roh dan pikiran’ atau kualitas pikiran rohani orang-orang percaya yang ada di Efesus.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah penelitian yang telah ditetapkan selanjutnya diuraikan menjadi rumusan masalah, untuk menetapkan arah penelitian.

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana spirituualitas manusia baru berdasarkan surat Efesus?