Kesaksian Alumni

Sukacita Melayani Dia oleh Widayadi Pramono alumni STT KAO angkatan 14

Shalom. Segala puji hormat bagi Tuhan Yesus Kristus.

Nama saya Widayadi Pramono. Alumni STT Kristus Alfa Omega Semarang angkatan 14. Saya mempunyai seorang istri dan seorang anak. Kami sekeluarga tinggal di kota kecil Nganjuk, Jawa Timur.

Saya sangat berterimakasih diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman pelayanan yang saya kerjakan. Saya dan istri merintis sebuah gereja baru. Di waktu yang sama istri saya juga merintis sekolah taman kanak-kanak Kristen di Kabupaten Nganjuk. Sejak tahun 2013 Saya merintis gereja di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saya bekerja di mitra Yayasan Compassion indonesia sebagai staff perlindungan anak dan juga menjadi penjaga sekolah. Saya bekerja di kota Nganjuk sedangkan saya melayani di wilayah Kabupaten Kediri. Jarak tempuh dari Nganjuk ke tempat pelayanan sekitar 53 km. Saya menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor selama satu setengah jam. Dari tahun 2013 sampai 2016 rute yang harus saya lewati untuk pergi pelayanan adalah dengan menyeberangi sungai Brantas menggunakan perahu sampan. Puji Tuhan sekarang jembatan penyeberangan sudah jadi sehingga perjalanan lebih lancar. Walaupun terkadang ketika sampai di tempat pelayanan,saya sudah merasa lelah, namun karena kesetiaan jemaat rasa lelah itu hilang. Saya merasakan sukacita.

Pada tahun 2013 sampai 2015, saya dan jemaat beribadah dari rumah ke rumah. Di tahun 2016 kami dapat beribadah di satu tempat yaitu salah satu rumah jemaat. Puji Tuhan, hari demi hari Tuhan menambahkan jiwa-jiwa baru untuk kami layani. Penginjilan demi penginjilan terus kami lakukan. Meskipun orang-orang yang kami injili memilih beribadah di gereja terdekat dengan rumah mereka. Tetapi itu tidak masalah untuk kami. Bagi kami yang penting adalah Injil diberitakan.  Sampai dengan tahun 2019 kami melayani 33 jiwa.

Awal tahun 2020 Tuhan ijinkan pelayanan saya menghadapi persoalan yang cukup berat. Rumah yang kami pakai untuk beribadah akan dijual. Jika Saya dapat membeli rumah itu, maka rumah itu masih dapat dipakai untuk ibadah. Tetapi jika tidak, maka kami harus pindah tempat. Sementara pelayanan kami sudah diakui dan diterima oleh warga sekitar dan juga pemerintah desa, kecamatan dan juga BAMAG. Saya dan jemaat berdiskusi tentang masalah ini dan akhirnya diputuskan bahwa sebagian dari rumah itu akan dibeli oleh gereja dengan harga Rp 60.000.000. Sesuai permintaan pemilik rumah tersebut. Puji Tuhan, Jemaat membebankan kami untuk membayar Rp. 30.000.000. Sisanya dibayar dengan cara mengangsur. Setelah melalui berbagai usaha kami dapat melunasi kewajiban Rp. 30.000.000. Kami beserta jemaat mengangsur kekurangannya tiap bulan. Ketika pelunasan tunggakan kami sebesar Rp. 15.000.000 lagi, jemaat yang punya rumah berubah pikiran untuk menaikkan harganya. Harganya menjadi Rp. 75.000.000. Jadi pembayaran kami kurang Rp. 25.000.000 lagi. Demi pekerjaan Tuhan, permintaan itu kami sanggupi. Tetapi ternyata pemilik rumah berubah pikiran lagi. Harganya berubah menjadi Rp. 100.000.000, hanya untuk sebagian dari rumah itu. Itupun harus dibayar lunas. Saat itu rasanya seperti tersambar petir, saya berpikir dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu? Kembali saya berdiskusi dengan jemaat dan akhirnya kami putuskan untuk tidak melanjutkan pembelian rumah itu. Apalagi setelah kami mendengar bahwa rumah itu tidak boleh dibeli sebagian saja. Tetapi harus semuanya dengan harga Rp. 200.000.000. Bersama jemaat yang setia kami memutuskan untuk beribadah keliling dari rumah ke rumah. 

              Puji Tuhan, sekalipun harus beribadah dari rumah ke rumah, kami tetap beribadah dengan penuh sukacita. Tuhan menambahkan jiwa-jiwa untuk kami layani. Kami beserta dengan jemaat terus berdoa meminta mujizat Tuhan, agar Tuhan memberikan kepada kami gedung gereja. Kesetiaan jemaat dalam beribadah dan melayani memberi motivasi dan semangat kepada kami dalam melayani Tuhan. Kami percaya Tuhan pasti akan menolong pelayanan kami. Mohon dukungan dalam doa, agar kami segera mendapatkan tempat ibadah. Demikian kesaksian kami. Tuhan Yesus memberkati.